Kamis, 31 Mei 2018

Nama Sekolah di Jawa Barat akan Diseragamkan

BANDUNG, DISDIK JABAR - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ahmad Hadadi, memberikan verifikasi adanya perubahan nama-nama sekolah di Jawa Barat. Isu perubahan nama tersebut sebelumnya sudah beredar melalui Whatsapp Messenger. Menurut Hadadi, hal ini bertujuan untuk memberikan keseragaman nama.  
“Untuk menyeragamkan, sehingga semua sekolah yang di Jawa Barat untuk penamaannya sudah menggunakan nomenklatur yang lebih baik,” ujarnya saat ditemui di ruangannya, Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat, Jalan Dr. Rajiman No. 6, Kota Bandung Jawa Barat, pada Kamis 24 Mei 2018. 
Menurut Hadadi, sebenarnya penamaan sekolah menggunakan nomenklatur sudah diterapkan di beberapa kota di Jawa Barat. Salah satu contohnya adalah di Bandung, Cimahi, Cirebon, Tasikmalaya dan lainnya.
“Jangan sampai ada kesalahan-kesalahan yang prinsip, apalagi sekarang sudah era digitalisasi. Pengalaman tahun kemarin, ada keliru, misalnya dia mendaftar SMAN Cibinong Bogor, tahunya malah masuk ke Cibinong Cianjur, nah ini yang membingungkan,” ujar Hadadi. 
Nantinya sekolah akan dinamai berdasarkan urutan sesuai dengan tahun berdiri sekolah tersebut. Sehingga, akan mudah mengetahui jumlah SMA Negeri di suatu daerah. Penamaan ini pun akan memunculkan ciri khas daerahnya. 
“Jadi misalnya di Kota Bandung, mana yang paling senior tahun berdirinya, nah itu yang akan menjadi SMAN 1. Tapi kecamatannya juga ditulis. Pencirinya masih ada. Semua masih digodog, nah ini menyangkut masalah selera, masalah seni, enak tidak enak didengar, pantas tidak pantas didengar, masih dibicarakan dan ini masih menjadi bahan pertimbangan,” jelas Hadadi.
Proses verifikasi
Sampai saat ini, belum ada penetapan secara resmi untuk nama-nama baru sekolah di Jawa Barat. Hadadi mengatakan kini pemerintah sedang melakukan proses verifikasi. Pihaknya pun akan meminta saran dari kepala sekolah hingga masyarakat.  
“Ini proses sedang berjalan. Kami sudah ada bahannya, sudah mengirimkan ke cabang dinas untuk uji publik untuk verifikasi, kalau semua sudah dianggap final dan tidak ada lagi kesalahan, Insya Allah kami akan menetapkan berdasarkan SK Gubernur,” jelas Hadadi. 
Hadadi pun mengatakan setelah SK turun, akan dilaksanakan proses sosialisasi, sehingga masyarakat akan terbiasa dengan nama sekolah yang baru. Untuk bagian administrasi pun akan berubah sesuai dengan penetapan SK. 
“Proses sosialisasi, mungkin awal-awalnya kaget juga, tapi nanti akan terbiasa. Kalau untuk kebaikan sekolah kenapa tidak. Untuk admistrasi semuanya otomatis berubah, cap berubah, dan kita ada titimangsanya berubahnya semua semenjak SK diterbitkan , kalau yang dulu-dulu mengikut yang berubah,” ujar Hadadi.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar